Menurut Red Data List yang dikeluarkan IUCN, lembaga perlindungan alam tingkat dunia, ada beberapa hewan yang sudah punah di alam bebas. Hewan langka ini hampir punah dan harus dipelihara di hutan lindung atau kebun binatang.
Juara Langka Posisi 3: Badak Jawa
Badak Jawa sudah menjadi hewan buruan favorit di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Alasannya, sebagian besar karena ingin mendapatkan culanya yang dipercaya bisa dijadikan obat penyembuh. Sekarang, populasi Badak Jawa ini tinggal sekitar 70 ekor. Sebagian besar, yaitu kurang lebih 60 ekor tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Sedangkan sisanya ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Sebenarnya para peneliti sudah berusaha meningkatkan populasi hewan ini, tapi banyak kendalanya, terutama karena Badak Jawa hanya melahirkan setiap 4-5 tahun sekali.
Sayang banget kan kalau hewan kebanggan Indonesia ini sampai punah. Makanya, kita harus berusaha melindungi mereka. Salah satunya, dengan tidak membeli obat yang memakai cula badak sebagai bahan dasarnya. Selain itu, kita juga bisa membantu melestarikan Badak Jawa dengan mengikuti program Rhino Care dari WWF. Di program ini kita bisa ikut mengadopsi badak jawa dengan memberikan donasi. Coba cari infonya di website www.wwf.or.id.
Juara Langka Posisi 2: Gagak Hawaii
Burung gagak asal pulau Hawaii yang punya nama beken Alala ini sudah punah di alam bebas sejak tahun 2002. Kepunahan Alala disebabkan rusaknya hutan tempat tinggal mereka akibat penebangan pohon secara semena-mena oleh manusia. Rusaknya hutan ini membuat beberapa pohon buah yang menjadi makanan utama mereka pun menghilang. Belum lagi kucing hutan dan tikus liar yang juga kehilangan sumber makanan akhirnya beralih memangsa telur dan anak-anak Alala.
Kelaparan dan terancam oleh predator, akhirnya burung gagak ini punah di alam bebas. Kini, jumlah mereka tinggal 40-50 ekor saja dan hanya bisa kita lihat di dua tempat perlindungan burung di Hawaii, yaitu Keauhou Bird Conservation Center dan Maui Bird Conservation Center.
Wah, kita harus benar-benar mengurangi penebangan pohon kalau tidak ingin ada burung yang punah lagi seperti Alala. Caranya, kita kurangi penggunaan produk yang terbuat dari kayu seperti kertas dan tisu. Atau masukkan kegiatan penanaman pohon di hutan dalam rencana aktivitas liburan kita.
Juara Langka Posisi 1: Pinta Island Tortoise
Ini dia juara hewan terlangka kita, Pinta Island Tortoise! Berapa jumlahnya? Hanya tinggal 1 di dunia! Yap, satu-satunya kura-kura besar berleher panjang yang tersisa bernama Lonesome George. George ditemukan oleh seorang biologis bernama Joseph Valvolgyi di pulau Pinta, Ecuador pada tahun 1971. Banyak ekspedisi yang dilakukan untuk mencari teman-teman George, tapi tidak berhasil ditemukan satu pun.
Selama bertahun-tahun, para ahli juga mencoba untuk “menikahkan” George agar bisa punya keturunan. Pada bulan Juli 2008, kura-kura jantan berusia 80 tahun ini berhasil kawin dengan seekor kura-kura betina dan menghasilkan beberapa telur. Sayangnya, telur-telur itu gagal ditetaskan.
Agar tidak ada lagi kura-kura atau penyu yang mengalami nasib sama seperti George, kita harus lebih waspada lagi dalam menjaga hewan ini. Contohnya, kita jangan pernah memakan telur penyu atau kura-kura dan membeli kerajinan yang terbuat dari cangkang mereka. Karena mungkin saja telur yang kita makan dan kerajinan yang kita beli itu berasal dari penyu atau kura-kura langka.
Juara Langka Posisi 3: Badak Jawa
Badak Jawa sudah menjadi hewan buruan favorit di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Alasannya, sebagian besar karena ingin mendapatkan culanya yang dipercaya bisa dijadikan obat penyembuh. Sekarang, populasi Badak Jawa ini tinggal sekitar 70 ekor. Sebagian besar, yaitu kurang lebih 60 ekor tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Sedangkan sisanya ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Sebenarnya para peneliti sudah berusaha meningkatkan populasi hewan ini, tapi banyak kendalanya, terutama karena Badak Jawa hanya melahirkan setiap 4-5 tahun sekali.
Sayang banget kan kalau hewan kebanggan Indonesia ini sampai punah. Makanya, kita harus berusaha melindungi mereka. Salah satunya, dengan tidak membeli obat yang memakai cula badak sebagai bahan dasarnya. Selain itu, kita juga bisa membantu melestarikan Badak Jawa dengan mengikuti program Rhino Care dari WWF. Di program ini kita bisa ikut mengadopsi badak jawa dengan memberikan donasi. Coba cari infonya di website www.wwf.or.id.
Juara Langka Posisi 2: Gagak Hawaii
Burung gagak asal pulau Hawaii yang punya nama beken Alala ini sudah punah di alam bebas sejak tahun 2002. Kepunahan Alala disebabkan rusaknya hutan tempat tinggal mereka akibat penebangan pohon secara semena-mena oleh manusia. Rusaknya hutan ini membuat beberapa pohon buah yang menjadi makanan utama mereka pun menghilang. Belum lagi kucing hutan dan tikus liar yang juga kehilangan sumber makanan akhirnya beralih memangsa telur dan anak-anak Alala.
Kelaparan dan terancam oleh predator, akhirnya burung gagak ini punah di alam bebas. Kini, jumlah mereka tinggal 40-50 ekor saja dan hanya bisa kita lihat di dua tempat perlindungan burung di Hawaii, yaitu Keauhou Bird Conservation Center dan Maui Bird Conservation Center.
Wah, kita harus benar-benar mengurangi penebangan pohon kalau tidak ingin ada burung yang punah lagi seperti Alala. Caranya, kita kurangi penggunaan produk yang terbuat dari kayu seperti kertas dan tisu. Atau masukkan kegiatan penanaman pohon di hutan dalam rencana aktivitas liburan kita.
Juara Langka Posisi 1: Pinta Island Tortoise
Ini dia juara hewan terlangka kita, Pinta Island Tortoise! Berapa jumlahnya? Hanya tinggal 1 di dunia! Yap, satu-satunya kura-kura besar berleher panjang yang tersisa bernama Lonesome George. George ditemukan oleh seorang biologis bernama Joseph Valvolgyi di pulau Pinta, Ecuador pada tahun 1971. Banyak ekspedisi yang dilakukan untuk mencari teman-teman George, tapi tidak berhasil ditemukan satu pun.
Selama bertahun-tahun, para ahli juga mencoba untuk “menikahkan” George agar bisa punya keturunan. Pada bulan Juli 2008, kura-kura jantan berusia 80 tahun ini berhasil kawin dengan seekor kura-kura betina dan menghasilkan beberapa telur. Sayangnya, telur-telur itu gagal ditetaskan.
Agar tidak ada lagi kura-kura atau penyu yang mengalami nasib sama seperti George, kita harus lebih waspada lagi dalam menjaga hewan ini. Contohnya, kita jangan pernah memakan telur penyu atau kura-kura dan membeli kerajinan yang terbuat dari cangkang mereka. Karena mungkin saja telur yang kita makan dan kerajinan yang kita beli itu berasal dari penyu atau kura-kura langka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar