Hewan berwajah lucu, menggemaskan dan berbulu lebat nggak serta merta membuat mereka bisa dibawa pulang untuk dijadikan peliharaan. Karena nyatanya, kedua hewan di bawah termasuk fauna yang dilindungi karena terancam kepunahan.
Kukang
Kukang adalah jenis primata bertubuh mungil dan bergerak dengan lambat. Hewan yang punya nama latin Nycticebus coucang ini merupakan hewan nokturnal dan lebih suka beraktivitas di atas pohon sendirian. Karena binatang yang suka makan getah pohon, madu bunga dan buah ini termasuk fauna yang suka hidup menyendiri (soliter).
Melihat mata kukang yang bulat sempurna dengan bulu tubuh yang lebat berwarna abu-abu, putih atau hitam pasti membuat kita gemas dan pengin membawanya pulang. Sayangnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, Kukang termasuk dalam jenis satwa yang dilindungi di Indonesia. Jadi membeli dan memelihara kukang termasuk tindakan ilegal dan melanggar hukum.
Orangutan
Perilaku yang pintar dan mudah meniru kegiatan manusia membuat orangutan banyak diburu dan dijadikan hewan peliharaan. Sayangnya, ini menjadi salah satu faktor utama penyebab menurunnya tingkat populasi orangutan di Indonesia. Selain itu, alasan lain yang membuat mamalia ini terus menghilang di alam liar karena hilangnya habitat asli mereka, yaitu hutan dan pepohonan lebat. Karena banyak hutan lebat yang akhirnya gundul karena dijadikan lahan pertanian ataupun pemukiman.
Perlindungan orangutan sebenarnya sudah ada dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Makanya memperjual-belikan dan memelihara hewan yang hanya ada di Sumatera dan Kalimantan ini termasuk illegal. Sayangnya, masih banyak pihak nakal yang melanggar peraturan ini dan membuat populasi orangutan terus menurun sehingga termasuk dalam kategori Critically Endangered (kritis) oleh IUCN (The International Union for Conservation of Nature).
Habitat asli kukang, orangutan dan banyak hewan lainnya adalah di alam liar. Jadi, kalau kita memaksanya menjadi hewan peliharaan, kondisi kesehatan mereka akan menurun. Mereka akan merasa stress dan rambut atau bulu mereka akan rontok. Lambat laun mereka akan mati sehingga menurunkan angka populasinya. Nggak mau kan, menjadi salah satu pihak yang menyebabkan kepunahan mereka? Lizta – Foto: Thomas Marent/Visuals Unlimited/Corbis/ClickPhotos
Kukang
Kukang adalah jenis primata bertubuh mungil dan bergerak dengan lambat. Hewan yang punya nama latin Nycticebus coucang ini merupakan hewan nokturnal dan lebih suka beraktivitas di atas pohon sendirian. Karena binatang yang suka makan getah pohon, madu bunga dan buah ini termasuk fauna yang suka hidup menyendiri (soliter).
Melihat mata kukang yang bulat sempurna dengan bulu tubuh yang lebat berwarna abu-abu, putih atau hitam pasti membuat kita gemas dan pengin membawanya pulang. Sayangnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, Kukang termasuk dalam jenis satwa yang dilindungi di Indonesia. Jadi membeli dan memelihara kukang termasuk tindakan ilegal dan melanggar hukum.
Orangutan
Perilaku yang pintar dan mudah meniru kegiatan manusia membuat orangutan banyak diburu dan dijadikan hewan peliharaan. Sayangnya, ini menjadi salah satu faktor utama penyebab menurunnya tingkat populasi orangutan di Indonesia. Selain itu, alasan lain yang membuat mamalia ini terus menghilang di alam liar karena hilangnya habitat asli mereka, yaitu hutan dan pepohonan lebat. Karena banyak hutan lebat yang akhirnya gundul karena dijadikan lahan pertanian ataupun pemukiman.
Perlindungan orangutan sebenarnya sudah ada dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Makanya memperjual-belikan dan memelihara hewan yang hanya ada di Sumatera dan Kalimantan ini termasuk illegal. Sayangnya, masih banyak pihak nakal yang melanggar peraturan ini dan membuat populasi orangutan terus menurun sehingga termasuk dalam kategori Critically Endangered (kritis) oleh IUCN (The International Union for Conservation of Nature).
Habitat asli kukang, orangutan dan banyak hewan lainnya adalah di alam liar. Jadi, kalau kita memaksanya menjadi hewan peliharaan, kondisi kesehatan mereka akan menurun. Mereka akan merasa stress dan rambut atau bulu mereka akan rontok. Lambat laun mereka akan mati sehingga menurunkan angka populasinya. Nggak mau kan, menjadi salah satu pihak yang menyebabkan kepunahan mereka? Lizta – Foto: Thomas Marent/Visuals Unlimited/Corbis/ClickPhotos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar